Mari jangan geer
Peringatan!
Dia masih menjadi tokoh dalam cerita sampai detik ini.
Jadi, dipersilahkan untuk keluar bila merasa muak.
Karena aku... sangat tidak muak <3
Kemarin, dia dengan kameja hitam serta masker berwarna putih hanya duduk saja.
Kulihat dia hanya duduk. Tidak berbincang dengan temannya, tidak seperti biasanya.
Tumben, pikirku.
Ia duduk di seberang, baris ketiga.
Dengan berani, tentu saja, aku terus menatapnya.
Tingkah kecil yang dia lakukan, lucu.
Ia hanya menatap layar handphone yang mungkin baterainya sudah sekarat.
Disela-sela aku memperhatikannya, tiba-tiba... dia menatap ke arahku.
EYE CONTACT
"Hilangkan aku dari sini, Tuhan, ke pluto aja gak masalah" batinku
Tentu saja aku membuang pandangan sambil tersenyum, setengah berteriak, dan... meremas tangan teman di sebelahku. Mianhae chinggu ~~
Ketika kutatap lagi. OH NO!!
Dia masih menatap ternyata.
"MAMPUS KETAHUAN SUDAH. KETAHUAN NIH"
AAAA BAGAIMANA?
Tetap tenang dan berwibawa.
Hanya berselang beberapa menit. Dia berjalan menuju arah kursi di depanku.
Kan!! Dia berbincang.
Eits, bukan denganku. Tapi dengan temanku.
Sedangkan aku? Masih saja berani menatap lama matanya.
Dia berbincang dengan semangat juang. Lucu. Selalu lucu. Manis.
IHSS CRINGE YA? SAMA :D
Dan dia sesekali curi pandang kepadaku.
Entah, mungkin aku yang berlebihan.
Lalu setelah dia kembali ke tempatnya.
Temenku bilang, "eh si doi natap loh tadi"
KAN, GIMANA GAK GEER.
Gimana ya. Cara duduk dia saja ganteng, apalagi tatapan dia.
Dasar manusia. Ganteng doang, sini dong kenalan. HEHE :D
Komentar
Posting Komentar