It's Fine (lie)
Harusnya tidak kumulai percakapan itu. Atau lebih tepatnya... harusnya aku tidak merespon ajakan itu. Sejak awal aku tahu bahwa kamu belum sepenuhnya selesai. Aku paham betul, kamu masih merangkai serpihan itu menjadi utuh kembali. Bahkan saat kamu berkata, "Aku keinget masa lalu, gak tau kenapa kok sakit ya" Sejujurnya, aku tidak tau harus merespon apa dan bagaimana. Sampai yang terucap dari mulutku hanya, "it's okay". Kamu yang datang dengan bilang kalau sudah membereskan yang berantakan kemudian dengan begitu meyakinkan untuk masuk ke dalam rumahku. But, when u said, "Aku suka keinget dia di waktu-waktu tertentu aja, habis itu hilang" Lalu kamu juga bilang, "Tapi kamu bukan pelampiasan, jangan pikir begitu" It's hurts actually. I haven't fallen 100% but sedikit demi sedikit kuberanikan, lagi. Apakah aku harus 'menormalisasi' rasamu? Yang katanya tidak menjadikanku 'pelampiasan'. Kamu dengan mudahnya bila...