Almost is never enough
Luka sebelumnya berhasil kusembuhkan. Hampir tak berbekas walaupun masih ada. Kemudian, semesta kembali bertindak. Mendatangkan sosok yang tidak kutunggu sama sekali. Mungkin, dengan adanya dia membuatku semakin yakin bahwa aku hampir pulih. Sosok yang tidak kuletakkan ekspektasi di dalamnya. Namun, tetap saja. Ia membuatku malah semakin bingung. Apa yang ia perbuat, tidak dapat kutebak. Ia seperti ingin tinggal tapi juga tidak demikian. Antara maju atau mundur. Antara bergerak atau diam. Dia memang khas dengan karakter yang supel. Tidak menyangkal, perlakuan dia bisa saja bukan untuk satu orang. Tapi, jelaskan. Jelaskan jika hanya untuk menyapa, jika untuk berteman maka perlakukan selayaknya teman, jika untuk bersahabat jangan libatkan pesan secara tersirat, ataupun jika tidak ingin hanya sekedar berteman maka jelaskan. Sekarang, begitu banyak orang yang datang membawa ketidakjelasan, membuat keambiguan menjadi kebingungan. Dan kamu... sudah menunjukkan tanda-tanda demikian. Aku harap...