Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Almost is never enough

Gambar
Luka sebelumnya berhasil kusembuhkan. Hampir tak berbekas walaupun masih ada. Kemudian, semesta kembali bertindak. Mendatangkan sosok yang tidak kutunggu sama sekali. Mungkin, dengan adanya dia membuatku semakin yakin bahwa aku hampir pulih. Sosok yang tidak kuletakkan ekspektasi di dalamnya. Namun, tetap saja. Ia membuatku malah semakin bingung. Apa yang ia perbuat, tidak dapat kutebak. Ia seperti ingin tinggal tapi juga tidak demikian. Antara maju atau mundur. Antara bergerak atau diam. Dia memang khas dengan karakter yang supel. Tidak menyangkal, perlakuan dia bisa saja bukan untuk satu orang. Tapi, jelaskan. Jelaskan jika hanya untuk menyapa, jika untuk berteman maka perlakukan selayaknya teman, jika untuk bersahabat jangan libatkan pesan secara tersirat, ataupun jika tidak ingin hanya sekedar berteman maka jelaskan. Sekarang, begitu banyak orang yang datang membawa ketidakjelasan, membuat keambiguan menjadi kebingungan. Dan kamu... sudah menunjukkan tanda-tanda demikian. Aku harap...

Pra-ending

Kali ini berbeda, Bukan cerita harum nan sejuk. Sejatinya aku ingin barisan kata ini akan membawa ketentraman. Namun, bagaimana bisa aku mengukir kebahagiaan sementara hati bertolak belakang? Untuk sekali ini, sekali saja, aku ingin jujur atas rasa. Kamu tidak perlu tahu seberapa besar usaha yang kulakukan. Kamu juga tidak perlu tahu betapa hiperbolanya aku, padahal itu hanya sebuah tatapan yang aku tahu sebenarnya tidak memiliki arti. Anggap saja aku berlebihan. Anggap aku berlebih percaya diri. Bukan karena aku tidak percaya diri lagi. Tapi,  signal nya memang sudah tidak bisa kuperbaikki lagi. Tidak ada lagi hal yang bisa kusanggah. Karena, sekarang benar-benar terbukti. Ya, sejak awal sudah kusiapkan segala bentuk patah. Menaruh ekspektasi pada hal paling buruk. Tapi, remuk juga ternyata. Patah tetap saja patah, mau bagaimana pun kondisinya. Tidak apa-apa. Toh, memang epilognya sudah tercetak di prolog cerita. Sebuah rencana kepergian yang memang telah kurancang dari awal harus...

Jauh

Hari ini semesta terlalu repot-repot, ya. Ia menyiapkan segudang kejutan. Dan berhasil membuatku, terkejut. Apa lagi kalo bukan tentang dia. Seperti perkiraanku dari awal memulai rasa ini. Dia pasti sudah menyukai seseorang. Gak mungkin enggak ada. Dari dahulu, sudah kutegaskan hal itu. Aku sadar, tapi aku belum bisa mengiyakan jika tidak ada bukti sah. Hingga semesta menunjukkannya. Tepat di hari ini. Mulai terbuka. Muncul ke permukaan. Menyadarkanku bahwa sekarang semua harus kembali ke sedia kala. Tidak, bukan untuk menghilangkannya. Jika untuk itu, pasti belum bisa. Jadi, yang bisa kulakukan... Menyimpan dalam diam. Kali ini, Detik ini, Segalanya harus diam. Definisi dalam diam, harus benar adanya kumulai. Bukan tak percaya diri, Tapi aku tahu diri. Biarkanku memelukmu, tanpa memelukmu. Mengagumi dari jauh. (Kata Tulus) Pesan lagi ; Kutitip dia, kalo dia bertingkah, gak apa-apa nanti kuambil kembali. Hehe. - Kamis, 03 November 2022-